MAJULAH INKAI

MAJULAH INKAI
Sekretariat : Jalan Raya Batulicin d/a KORAMIL 1004 - 13 Batulicin Contact Person 081251123141 (Ruspiansyah, A.Ma.Pd) / 081349639971 (Ketua Umum) -- E-mail : inkaitanahbumbu@rocketmail.com

Selasa, 06 Desember 2011

SEJARAH MASUKNYA KARATE DI INDONESIA


Masuknya karate ke tanah air dipelopori oleh mahasiswa Indonesia yang sudah menyelesaikan studinya di Jepang. Baud Adikusumo, Muchtar dan Karyanto mendirikan dojo yang memperkenalkan aliran Shotokan. Dojo ini didirikan di Jakarta tahun 1963. Tahun-tahun berikutnya mereka membentuk suatu wadah yang saat itu disebut PORKI. Kemudian datang pula ex mahasiswa Indonesia yang juga telah belajar di Jepang seperti Setyo Haryono, Anton Lesiangi, Chairul Taman dan Sabeth Muchsin yang juga mengembangkan karate tanah air.

Perkembangan karate tanah air juga mencatat kedatangan ahli-ahli karate Jepang yang datang ke tanah air, antara lain Matsuzaki (Kushinryu - 1966), Oyama (Kyokushinkai - 1967), Ishishi (Gojuryu - 1969), dan Hayashi (Shitoryu - 1971).

Minat dan antusiasme menyebabkan karate tumbuh pesat di tanah air yang dapat dilihat dari banyaknya organisasi karate. Namun demikian karena ketidakcocokan para tokoh, akhirnya PORKI mengalami perpecahan. Pada akhirnya, dilandasi dengan itikad baik untuk bersatu dan keinginan bersama untuk mengembangkan karate, para tokoh karate sepakat untuk membentuk wadah baru yang bernama FORKI (Federasi Olahraga Karate-do Indonesia) tahun 1972.
Pada saat pertama kali berdiri, FORKI pertama kali digawangi oleh tiga perguruan besar yaitu : INKAI ( Institut Karate – do Indonesia ) yang didirikan oleh Sabeth Muchsin, LEMKARI ( Lembaga Karate – do Indonesia ) yang didirikan oleh Anton Lesiangi, dan INKADO ( Indonesia Karate – do ) yang didirikan oleh (alm) Baud Adikusumo.
Hingga kini ada 25 Perguruan Karate – do di Indonesia dengan nama dan aliran yang berbeda, yang bernaung di bawah PB FORKI.
  1. INKAI
  2. LEMKARI
  3. INKADO
  4. INKANAS
  5. AMURA
  6. PORBIKAWA
  7. GABDIKA SHITORYUKAI
  8. GOJUKAI
  9. GOJURYU ASS
  10. BKC ( BANDUNG KARATE CLUB )
  11. SHIROITE
  12. KANDAGA PRANA
  13. KALA HITAM
  14. TAKO ( TANGAN KOSONG INDONESIA )
  15. WADOKAI
  16. SHINDOKA
  17. PERKAINDO ( Sekarang Menjadi SHOTOKAI )
  18. KEI SHIN KAN
  19. GOKASI
  20. GOSHIN JUTSU FUNAKOSHI
  21. KYOKUSHINKAI
  22. BLACK PANTHER
  23. KKNSI ( KESATUAN KARATE – DO NAGA SAKTI INDONESIA )
  24. KKI ( KUSHIN RYU KARATE – DO INDONESIA )
  25. PORDIBYA

Senin, 05 Desember 2011

INKAI TANAH BUMBU GELAR SELEKSI

Sesuatu yang tidak biasa muncul di lingkungan SMAN 1 Simpang Empat. Pada hari minggu yang lalu tanggal 4 Desember 2011 di Aula SMAN 1 Simpang Empat dilaksanakan seleksi internal INKAI Kabupaten Tanah Bumbu dan dilaksanakan satu hari penuh dengan melibatkan sekitar 120 Karateka INKAI di berbagai kelas dan kelompok umur serta diramaikan eksebisi karateka senior INKAI Kabupaten Tanah Bumbu. Menurut Ketua Tim Seleksi INKAI Kabupaten Tanah Bumbu Senpai Hasan Baseri, seleksi ini bertujuan untuk mencari bibit -  bibit karateka baru INKAI yang akan diterjunkan di berbagai event kejuaraan baik di tingkat lokal maupun daerah serta nasional. Fokus kami adalah menghadapi Open Tournament SBY Cup Asia - Oceania 2012 di Jakarta pada 17 - 19 Februari mendatang. Diharapkan karateka yang sebagian besar banyak menampilkan wajah - wajah baru ini nantinya dapat bersaing dan berkompetisi dengan baik dan sportif, serta mampu menunjukkan performa terbaiknya di ajang nasional nanti, pungkas beliau lebih jauh.  Di kesempatan yang sama, Ketua Umum INKAI Kabupaten Tanah Bumbu, Kapten INF Aris Purwanto Handoyo mengatakan bahwa pihaknya mengakui pengetahuan dan pengalaman bertanding anak asuhnya masih minim dan memerlukan try out yang banyak sehingga dapat mengukur kemampuan mereka masing - masing. Namun ditambahkan beliau, simulasi dan latihan serta ajang seleksi seperti ini diharapkan mampu menambah jam tempur anak - anak sehingga mereka mampu menjawab tantangan dan hambatan di masa yang akan datang. Disinggung mengenai fokus ke SBY CUP 2012, beliau menambahkan bahwa, target yang akan dicapai pada event yang pernah diikuti pada tahun 2011 bulan Februari lalu tidaklah terlalu muluk dan ambisius. Kita akan menghadapi lawan yang lebih berat seperti INKAI PRESTASI bentukan PP INKAI yang pada SBY Cup 2011 mendulang 24 Medali Emas yang mengukuhkan mereka menjadi juara umum, serta pernah menjadi Juara Umum di Singapore OPEN 2011 yang lalu. Yang penting bermain bagus dan cantik serta sportif, pungkas beliau.

Pada kesempatan yang bersamaan pula, Anggota Dewan Penasehat INKAI Kabupaten Tanah Bumbu, Senpai Fawahisah Mahabatan, SE mengatakan, perlu adanya perbaikan - perbaikan mendasar terutama pola pelatihan KATA. KATA yang juga merupakan intisari gerakan dasar karate masih memiliki kekurangan baik dari segi gerakan, irama, power dan penghayatan, rencananya INKAI Kabupaten Tanah Bumbu akan mendatangkan pelatih nasional sekelas Sensei OMITA OLGA OMPI dan Sensei ABDULLAH KADIR yang telah banyak mencetak juara kata. Dengan didatangkannya para Pelatih kaliber nasional ini, diharapkan kualitas atlet KATA akan meningkat dan mampu bersaing dengan daerah lain di Indonesia dan kualitas gerakan diharapkan mampu sejajar dengan standar kualitas karate internasional, harap beliau.

Pada kegiatan seleksi tersebut, terpilih 17 Atlet Kata dan 36 Atlet Kumite dari berbagai kelas dan umur, dan pengumuman seleksi akan disampaikan secara resmi ke Ranting - Ranting dan pihak - pihak terkait dan untuk selanjutnya seluruh atlet yang lolos seleksi akan dipanggil mengikuti Pemusatan Latihan yang dijadwalkan akan dilaksanakan pada akhir Desember hingga Januari mendatang.

Kamis, 20 Oktober 2011

INKAI RESMI BERDIRI DI SMAN 1 SIMPANG EMPAT


Hari Rabu, 19 Oktober 2011 merupakan hari yang bersejarah baik bagi INKAI Kabupaten Tanah Bumbu maupun SMAN 1 Kusan Hilir. Pada hari tersebut dilaksanakan acara seremonial resepsi hari ulang tahun SMAN 1 Simpang Empat sekaligus juga peresmian Dojo INKAI SMAN 1 Simpang Empat yang digawangi dan dibina oleh Kepala Sekolah SMAN Bapak Condro dan dilatih oleh Senpai Ruspiansyah dan Senpai Faisal yang juga Ketua Ranting SMAN 1 Simpang Empat. Di dalam acara yang dihadiri langsung oleh Bupati Tanah Bumbu Mardani H. Maming tersebut dilaksanakan peresmian Dojo INKAI SMAN 1 Simpang Empat dan sekaligus menyuguhkan atraksi karate yang dilakukan oleh siswa dan siswi SMAN 1 Simpang Empat. Menurut Pembina INKAI Kabupaten Tanah Bumbu yang juga sekaligus Bupati Tanah Bumbu, Mardani H. Maming mengatakan bahwa ini merupakan awal yang baik dalam rangka pembinaan prestasi siswa SMAN 1 Simpang Empat, ungkap beliau yang juga penyandang Sabuk Hitam Kehormatan DAN I INKAI ini. Di tempat terpisah, Senpai Fawahisah Mahabatan, SE yang juga salah satu anggota Dewan Pembina INKAI Kabupaten Tanah Bumbu mengatakan, ini merupakan salah satu kemajuan yang sangat signifikan dalam memajukan karate di Tanah Bumbu. Beliau mengatakan  bahwa ini merupakan salah satu prestasi membanggakan INKAI Tanah Bumbu. Semoga ini membawa hal positif bagi perkembangan INKAI di Tanah Bumbu ke depan, imbuh beliau.

Pada acara tersebut dilaksanakan pembukaan tirai papan nama INKAI oleh Bupati Tanah Bumbu yang dilanjutkan dengan atraksi yang dipandu langsung oleh Senpai Ruspiansyah dengan menampilkan atraksi kata dan bunkai. Selain itu ditampilkan juga atraksi kata oleh beberapa atlet nasional Kabupaten Tanah Bumbu yaitu, Hesnita Daniar yang menampilkan kata Nijushiho, Delarima Ramadini yang menampilkan kata Jitte, Jaya Sukmana yang menampilkan kata Bassai Dai.

Kamis, 15 September 2011

INKAI RANTING SMA 1 SIMPANG EMPAT MENGGELAR KEGIATAN LONGMARCH


Sebanyak 100 karateka INKAI dojo SMAN 1 Simpang Empat pada hari minggu (11/09/2011) ikut berpartisipasi dalam longmarch bersama dengan Pengurus teras INKAI Kabupaten Tanah Bumbu. Longmarch yang dilaksanakan mengambil rute yang cukup panjang mulai dari SMAN 1 Simpang Empat menyusuri jalan Plajau hingga memutari jalan tembus Batu Benawa dekat Ponpes Darul Azhar. Rute yang cukup panjang tersebut menuntut kemampuan fisik yang memadai karena longmarch yang dilaksanakan kali ini adalah bukan longmarch  biasa. Menurut Sekretaris Umum INKAI Kabupaten Tanah Bumbu yang juga turut serta dalam kegiatan tersebut mengatakan bahwa longmarch kali ini adalah untuk meresmikan karateka INKAI SMAN 1 Simpang Empat memakai lambang INKAI di dada mereka. Ini merupakan bentuk dari komitmen INKAI dalam membangun dan memajukan karate serta memberikan kesadaran kepada masyarakat bahwa memakai lambang INKAI bukan hal sembarangan dan melalui proses dalam mengenakan lambang tersebut, pungkas beliau.

Dalam kegiatan tersebut diikuti dan diramaikan oleh sejumlah perwakilan pengurus ranting dan pengurus cabang serta karateka senior INKAI yang lain. Di satu kesempatan, senpai Fawahisah Mahabatan menuturkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memupuk rasa persaudaraan dan loyalitas kepada perguruan INKAI. Kegiatan ini sangat penting dilaksanakan oleh ranting baru berdiri dengan harapan bahwa semangat bushido khas karate dan semangat loyalitas kepada perguruan akan menjadi tolok ukur penting sehingga ke depan mampu membangun jiwa dan semangat karateka baru untuk menjadi atlet yang berkualitas, harap beliau.

Berkaitan dengan menyebarnya fitnah yang menyudutkan salah satu fungsionaris INKAI Tanah Bumbu beberapa pekan terakhir ini, Senpai Fawahisah mengatakan itu adalah pekerjaan orang – orang atau oknum – oknum yang tidak bertanggung jawab dan cenderung ingin memecah belah persaudaraan dan persatuan sesama karateka INKAI maupun di luar INKAI. Saya sangat mengharapkan agar fitnah tersebut jangan ditanggapi serius karena mereka yang memfitnah adalah orang – orang yang tidak menghendaki persatuan dan persaudaraan dalam memajukan karate di Kalsel pada umumnya dan Tanah Bumbu pada khususnya, pungkas beliau.

Sabtu, 03 September 2011

SEJARAH BERDIRINYA INKAI


Sejarah berdirinya Institut Karate – do Indonesia ( INKAI ) tidak terlepas dari sejarah perkembangan karate di Indonesia. Setelah PORKI terpecah pada tahun 1970an, maka di Indonesia berdirilah beberapa perguruan besar aliran shotokan yang didirikan oleh “alumni” JKA ( JAPAN KARATE ASSOCIATIONS )seperti LEMKARI yang didirikan oleh Anton Lesiangi, INKADO yang didirikan oleh Alm. Baud Adikusumo, dan tentu saja INKAI yang didirikan oleh Sabeth Muchsin.

Kronologis sejarah berdirinya INKAI berawal dari rapat yang dilaksanakan pada tanggal 15 April 1971 ( yang akhirnya ditetapkan sebagai Hari Jadi INKAI ), bertempat di rumah Nico A. Lumenta ( sekarang Ketua Dewan Guru INKAI ) di Jalan Matraman Dalam Jakarta Pusat. Dalam rapat yang berlangsung mulai jam 09.00 hingga jam 18.00 WIB tersebut dihadiri oleh beberapa karateka eks PORKI seperti, Sabeth Muchsin, Nico A. Lumenta ( Tuan Rumah ), Abdul Latief, Sori Tua Hutagalung (alm.), Albert L. Tobing, Wono Sarono, A.S Siregar ( alm.) dan salah satu karateka INKAI yang belakangan diketahui sebagai pembuat dan menggambar lambang INKAI bernama Harsono Rubio (alm.)

Dalam Rapat tersebut disetujui bahwa sebagai ketua umum INKAI pertama adalah Letjend G.H. Mantik dan sebagai ketua Dewan Guru INKAI Pertama adalah Sabeth Muchsin. Dalam rapat tersebut, juga dibahas tentang lambang INKAI yang digambar oleh Harsono Rubio yang kemudian dikoreksi dan dikritisi oleh tujuh orang anggota dewan guru INKAI tersebut. Belakangan Harsono Rubio menyatakan bahwa lambang INKAI memang dibuat dan digambar oleh beliau, tetapi beliau mengatakan tidak akan mengklaim bahwa beliaulah yang menciptakan lambang INKAI tersebut, melainkan adalah hasil pembahasan bersama antara anggota rapat yang hadir dan mengatakan bahwa INKAI adalah milik bersama.

Dalam sejarahnya INKAI telah banyak melalui rintangan dan cobaan, namun itu tidak membuat INKAI sebagai perguruan karate tidak patah arang, pada perjalanan sejarahnya INKAI telah banyak mencetak segudang prestasi bahkan telah mampu melahirkan juara – juara dunia karate. Tanggal 25 Mei 1971, INKAI resmi berdiri sebagai perguruan anggota FORKI dan oleh PB FORKI, INKAI ditunjuk mewakili Indonesia mengikuti kejuaraan karate WUKO 1 di Jepang. Dan Inkai juga merupakan anggota resmi  afiliasi JKA yang bekedudukan di Jepang. Dalam perkembangannya INKAI di Indonesia mengalami perkembangan yang begitu pesat ini terbukti bahwa di setiap pelosok tanah air ada Cabang dari perguruan INKAI.

Meski demikian, INKAI sebagai perguruan karate tidak pernah kehilangan citra dan kebesarannya sebagai perguruan karate yang terbaik di Indonesia. Sesuai dengan kata – kata orang bijak, bahwa dalam meraih sebuah kesuksesan memang banyak jalan terjal berliku yang dilalui, tetapi dalam cobaan dan ujian maka kita dapat mengambil hikmah dan mampu bertahan untuk meraih kesuksesan.

Hingga kini INKAI telah berhasil menjadi salah satu perguruan terbaik dan terbesar di Indonesia dengan memiliki Pengprov di seluruh provinsi di Indonesia. Bahkan INKAI kini mengedepankan semboyan BACK TO BASIC, BACK TO DOJO sebagai penyemangat baru untuk seluruh karateka INKAI di seluruh penjuru Indonesia. Dan INKAI kini dalam rangka pembinaan atlet karate mulai dari usia dini hingga junior telah mengembangkan dojo INKAI Prestasi sebagai sarana regenerasi karateka INKAI yang berkualitas. (dikutip dari berbagai sumber)

Sabtu, 27 Agustus 2011

SEJARAH MASUKNYA KARATE DI INDONESIA

Karate masuk di Indonesia bukan dibawa oleh tentara Jepang melainkan oleh Mahasiswa-mahasiswa Indonesia yang kembakli ke tanah air, setelah menyelesaikan pendidikannya di Jepang. Tahun 1963 beberapa Mahasiswa Indonesia antara lain: Baud AD Adikusumo, Karianto Djojonegoro, Mochtar Ruskan dan Ottoman Noh mendirikan Dojo di Jakarta. Mereka inilah yang mula-mula memperkenalkan karate (aliran Shoto-kan) di Indonesia, dan selanjutnya mereka membentuk wadah yang mereka namakan Persatuan Olahraga Karate Indonesia (PORKI) yang diresmikan tanggal 10 Maret 1964 di Jakarta.

Beberapa tahun kemudian berdatangan ex Mahasiswa Indonesia dari Jepang seperti Setyo Haryono (pendiri Gojukai), Anton Lesiangi, Sabeth Muchsin dan Chairul Taman yang turut mengembangkan karate di tanah air. Disamping ex Mahasiswa-mahasiswa tersebut di atas orang-orang Jepang yang datang ke Indonesia dalam rangka usaha telah pula ikut memberikan warna bagi perkembangan karate di Indonesia. Mereka-mereka ini antara lain: Matsusaki (Kushinryu-1966), Ishi (Gojuryu-1969), Hayashi (Shitoryu-1971) dan Oyama (Kyokushinkai-1967).

Karate ternyata memperoleh banyak penggemar, yang implementasinya terlihat muncul dari berbagai macam organisasi (Pengurus) karate, dengan berbagai aliran seperti yang dianut oleh masing-masing pendiri perguruan. Banyaknya perguruan karate dengan berbagai aliran menyebabkan terjadinya ketidak cocokan diantara para tokoh tersebut, sehingga menimbulkan perpecahan di dalam tubuh PORKI. Namun akhirnya dengan adanya kesepakatan dari para tokoh-tokoh karate untuk kembali bersatu dalam upaya mengembangkan karate di tanah air sehingga pada tahun 1972 hasil Kongres ke IV PORKI, terbentuklah satu wadah organisasi karate yang diberi nama Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (FORKI).

Sejak FORKI berdiri sampai dengan saat ini kepengurusan di tingkat Pusat yang dikenal dengan nama Pengurus Besar/PB. telah dipimpin oleh 6 orang Ketua Umum dan periodisasi kepengurusannyapun mengalama 3 kali perobahan masa periodisasi yaitu ; periode 5 tahun (ditetapkan pada Kongres tahun 1972 untuk kepengurusan periode tahun 1972 – 1977) periodisasi 3 tahun (ditetapkan pada kongres tahun 1997 untuk kepengurusan periode tahun 1997 – 1980) dan periodisasi 4 tahun ( Berlaku sejak kongres tahun 1980 sampai sekarang).

Minggu, 21 Agustus 2011

FUNGSIONARIS INKAI KABUPATEN TANAH BUMBU GELAR BUKA PUASA BERSAMA


Sekitar 500 orang warga sekitarnya termasuk kaum dhuafa dan yatim piatu memadati kediaman salah satu anggota dewan penasehat INKAI Kabupaten Tanah Bumbu yang juga menjabat sebagai salah satu pengurus INKAI Kalimantan Selatan, Fawahisah Mahabatan, SE. Di  antara mereka ada beberapa karateka INKAI yang diundang untuk menghadiri acara berbuka puasa bersama di kediaman beliau di Jalan Benawa 3 pada hari sabtu kemarin (20/8/2011).

Dalam acara tersebut, Fawahisah mengatakan bahwa, acara buka puasa bersama ini dilaksanakan sebagai bentuk silaturahmi antara masyarakat sekitar dengan beberapa pengurus INKAI yang diundang. Saya mengundang warga sekitar secara pribadi sebagai bentuk dan sarana silaturahmi dan sekaligus menambah amal ibadah di bulan penuh barakah ini. 

Dalam acara tersebut juga dilaksanakan pembagian paket ramadhan sebanyak kurang lebih 200 paket yang dibagi setelah acara kepada kaum dhuafa dan anak - anak yatim piatu. Saya sangat kagum melihat antusiasme masyarakat dalam acara berbuka puasa kali ini, sungguh membahagiakan, semoga Senpai Fawahisah selalu diberkahi rejekinya, amin, harap Ahmad Zaki, SE, salah satu kerabat dan juga saudara seperguruan beliau di INKAI. 

Jumat, 19 Agustus 2011

MAKNA SABUK HITAM


Sabuk hitam, yang dalam bahasa Jepangnya disebut Kuro Obi, adalah dambaan setiap karateka dimanapun dia berada dan di aliran karate manapun di dunia. Banyak yang menyangka bahwa menjadi seorang pemegang sabuk hitam itu adalah sebuah gengsi tersendiri yang bisa dipake dan dipamerkan sesuka hati. Tak sedikit juga yang menyangka bahwa kalo sudah memakai sabuk hitam itu berarti sudah hebat, mampu menghadapi apapun termasuk bisa dites untuk bertarung dan sebagainya.

Bagi yang memahami esensi sebenarnya dalam karate - do, mungkin anggapan sebagian orang itu akan tertepiskan. Betapa tidak, semaki n tinggi tingkat DAN yang kita sandang, maka semaki membuat kita mampu dan terus menerus berlatih serta meresapi makna karate - do itu sendiri.

Karate - do berasal dari 3 suku kata Jepang, "kara" berarti kosong, "te" berarti tangan dan "do" berarti jalan hidup. Bila didefinisikan secara luas karate - do berarti jalan seni beladiri tangan kosong, atau dalam bahasa inggrisnya "the way of empty hand". Apalagi banyak ajaran - ajaran dalam karate yang sejajar dalam pembentukan pribadi dan moral karateka yang termuat dalam sumpah karate atau dojo kun. 

Di kalangan sabuk hitam, terutama yang ada pada INKAI Tanah Bumbu, mengenakan sebuah sabuk hitam merupakan sebuah kesan tersendiri. Ada yang mampu memahami mengapa mereka memegang sabuk hitam dan ada yang tidak. Ada juga ketika mereka memakai sabuk hitam merasa bahwa mereka patut dihormati karena kesenioran mereka di karate. Bagi saya sabuk hitam bukan seperti anggapan beberapa kalangan. Sabuk hitam menandakan bahwa kita semestinya menyadari bahwa konsep "MYO" atau rahasia besar dari karate - do itu akan muncul ketika kita menyandang sabuk hitam, apalagi INKAI adalah perguruan terbaik dan beraffiliasi ke JKA sudah semestinya kita mengerti bahwa semakin tinggi tingkatan DAN sabuk hitam kita semakin menyiratkan bahwa kita harus terus menerus mencari dan mencari rahasia besar itu dengan berlatih dan melatih. Selain itu kita juga sudah seharusnya mampu menjawab segala pertanyaan dan tantangan dari berbagai pihak mengenai karate - do itu sesungguhnya. Menjadi sesosok figur yang diidolakan itu memang tidak bisa kita hindari, tetapi inti dari karate - do dan pertanggungjawaban teknik serta kode moral seorang karateka INKAI harus tetap dipegang dan dipedomani. 

Selain itu, seorang karateka INKAI juga bukan hanya mampu berpukul tangkis dan tendang saja, melainkan secara organisasional mampu mengelola organisasi mereka minimal setingkat ranting atau dojo, apalagi dia seorang sabuk hitam, juga seharusnya mampu menjawab tantangan dan pandangan orang dengan menciptakan prestasi, bukan prestise. Tidak hanya itu, seorang karateka INKAI juga mampu menjaga kode etik perguruan dengan cara menanamkan ke dalam diri mereka dan anak didik mereka loyalitas terhadap perguruan INKAI, serta mampu menciptakan terobosan - terobosan baru yang diharapkan berguna bagi dia, anak didiknya dan organisasi yang dia ikuti dan membesarkannya.

Semoga tulisan ini bermanfaat bagi seluruh karateka INKAI yang ada di seluruh penjuru Tanah Bumbu.
By : Ahmad Zaki, SE ( DAN II INKAI MSH No. 8629 )

INKAI BERDIRI DI SMAN 1 SIMPANG EMPAT

Satu lagi ranting INKAI dibuka di kecamatan Simpang Empat. Kali ini giliran SMAN 1 Simpang Empat menjadi tempat berlabuhnya INKAI Kabupaten Tanah Bumbu sebagai wujud nyata pengembangan karate - do di bumi Bersujud ini. Berdirinya dojo di SMAN 1 Simpang Empat ini menandakan INKAI Kabupaten Tanah Bumbu benar - benar serius melaksanakan program "INKAI goes to school" ini.

Dalam event Ujian Kenaikan Tingkat INKAI pada 24 Juli 2011 lalu, sebagai tanda resmi berdirinya Ranting INKAI di SMAN 1 Simpang Empat tersebut disematkan sabuk coklat kehormatan kepada Kepala SMAN 1 Simpang Empat yang langsung disematkan dan dipakaikan oleh Senpai Hasan Basri selaku Ketua Tim Penguji. Ini merupakan kehormatan yang luar biasa yang diberikan kepada kami selaku pendidik. Dan sebagai bentuk keseriusan kami, maka kami akan serius membina INKAI di sekolah kami sehingga ke depan diharapkan akan muncul dan tercetak atlet - atlet karate potensial yang berasal dari sekolah kami, ungkap Bapak Condro selaku Kepala SMAN 1 Simpang Empat ini.

Ditemui di tempat terpisah, Ketua Umum INKAI Kabupaten Tanah Bumbu, Kapten INF Aris Purwanto Handoyo mengungkapkan bahwa, program INKAI goes to school ini merupakan salah satu bentuk keseriusan INKAI Kabupaten Tanah Bumbu dalam rangka mengembangkan karate - do yang jelas dan legal serta diakui secara luas keberadaannya di masyarakat luas. Ini menepis pandangan masyarakat bahwa INKAI adalah perguruan karate yang ilegal, apalagi selama ini INKAI pernah disudutkan oleh pihak - pihak yang tidak bertanggung jawab. Program ini sebenarnya sudah jalan di Satui, tinggal di Kecamatan Kusan Hilir yang belum dan beberapa kecamatan lain masih dalam penjajakan dan studi yang mendalam, tambah beliau.

Di kesempatan berbeda, salah satu guru pengajar SMAN 1 Simpang Empat yang juga karateka INKAI Senpai Faisal mengatakan bahwa SMAN 1 Simpang Empat pernah kedatangan perguruan lain seperti AMURA dan LEMKARI yang berniat mendirikan dojo disana. Tetapi mereka ditolak oleh pihak sekolah karena menilai bahwa perguruan mereka tidak jelas, apalagi AMURA dan LEMKARI digawangi oleh karateka eks INKAI yang sudah dipecat dari INKAI karena perbuatan mereka mengkhianati organisasi. INKAI adalah yang terbaik, singkat beliau.

Kamis, 18 Agustus 2011

INKAI KABUPATEN TANAH BUMBU MENGIRIM DUA ATLET KE PP INKAI

Beberapa waktu yang lalu, INKAI Kabupaten Tanah Bumbu kembali menorehkan prestasi terbaiknya. Betapa tidak, ini merupakan prestasi yang terbaik setelah mengikuti Kejurnas SBY Cup 2011 Februari yang lalu. Setelah menggelar Gashuku dan Ujian DAN INKAI April yang lalu, INKAI Kabupaten Tanah Bumbu kembali mendapatkan kesempatan untuk mengirim dua atlet terbaiknya mengikuti Pemusatan Latihan di PP INKAI di Jakarta selama 20 Hari, sebagai salah satu dari tahapan penting menuju Kejurnas Piala Mendagri dan Mediknas 2011 di Banjarbaru yang telah diilaksanakan pada tanggal 23 sampai 26 Juli 2011.

Menurut Ketua Umum INKAI Kabupaten Tanah Bumbu, Kapten INF. Aris Purwanto Handoyo, pengiriman dua atlet potensial INKAI mewakili PP INKAI di Kejurnas Piala Mendagri dan Mediknas 2011 yang lalu tersebut merupakan sebuah prestasi yang membanggakan, setelah pada April yang lalu FORKI Tanah Bumbu tidak memberitahukan adanya seleksi daerah untuk kejuaraan tersebut. Kami tahunya malah dari orang lain, justru FORKI Tanah Bumbu diam saja dengan masalah ini.Tidak ada pemberitahuan lebih lanjut, mungkin mereka takut kalo INKAI mendominasi dalam selekda itu, pungkasnya.

Ditambahkan beliau, pengiriman atlet INKAI berlatih di PP INKAI tersebut merupakan instruksi langsung dari Dewan Guru INKAI. Ini merupakan anugerah Tuhan YME kepada kami, setelah kami didiskriminasikan oleh FORKI Tanah Bumbu, tegasnya.

Di kesempatan yang sama, Sekretaris Umum INKAI Kabupaten Tanah Bumbu Senpai Ruspiansyah mengatakan, pengiriman atlet ke PP INKAI ini juga mengandung misi penting. Mereka kita tugaskan bukan hanya berlatih, tetapi mereka kita tugaskan untuk menyerap sebanyak - banyaknya semua pengetahuan baru selama 20 hari ditempa di Dojo INKAI PRESTASI. Alhamdulillah mereka tampil di Kejurnas Piala Mendagri dan Mendiknas tidak mengecewakan. Ini hasilnya cukup membanggakan.

Ditemui di tempat terpisah, Senpai Ahmad Zaki, SE selaku pelatih kedua atlet tersebut mengatakan bahwa dirinya cukup bangga dan merasa terhormat bisa dipercaya untuk memberangkatkan atletnya yang sejak sabuk putih hingga saat ini beliau tangani. Kedua atlet tersebut adalah M. Amin Kurniadi dari INKAI Ranting Bina Satria dan Marwana dari INKAI Ranting Avatar Dishubkominfo Kabupaten Tanah Bumbu. Kebetulan kedua Ranting INKAI tersebut saya yang latih dan saya bina. Jadi saya cukup bangga dengan raihan prestasi anak asuh saya ini. Saya ucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada INKAI Kalsel dan INKAI Kabupaten Tanah Bumbu yang bersedia mempercayakan tugas mulia ini di pundak anak asuh saya, ungkapnya.



Dalam Kejuaraan Naional yang dilaksanakan di Banjarbaru tersebut PP INKAI berhasil meraih juara umum dengan meraih 14 emas, 13 perak dan 11 perunggu. Adalah sebuah kebanggaan dan kehormatan serta bukti nyata bahwa INKAI adalah perguruan yang terbaik dari yang terbaik.

Rabu, 17 Agustus 2011

INKAI TANAH BUMBU MENUAI SUKSES DI SBY CUP 2011

BATULICIN - Keberhasilan kontingen karate Kalsel yang diwakili INKAI meraih 4 medali emas, 2 medali perak dan 4 medali perunggu dalam Kejuaraan Karate Nasional INKAI Sekoci dan Sewindu SBY Cup Tahun 2011 tak lepas dari dukungan semua pihak. Salah satunya Bupati Tanbu Mardani H Maming SH.
“Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu moril maupun materil sehingga kontingen Kalsel berhasil meraih medali. Kalsel jaya karena dukungan semua pihak,” kata Manager Team Fawahisah Mahabbatain, kepada Radar Banjarmasin, kemarin.
Menurut Fawahisah, bupati selaku pembina fungsi SKPD Pemkab Tanah Bumbu begitu peduli dengan perkembangan olahraga karate di Tanbu. Hal itu dia buktikan dengan merespon lebih terhadap kejuaraan karate tingkat yang telah dilaksanakan di Jakarta Utara, mulai tanggal 25-27 Februari.
“Sebagai bukti nyata, bapak bupati termuda se-Indonesia ini langsung memberikan instruksi kepada Kepala Dinas Pendidikan untuk memberikan izin dispensasi kepada siswa dan siswi yang mengikuti kejuaraan ini,” katanya.
Kontingen Karate Kalsel berhasil menambah tiga medali emas, dua perak dan satu perunggu dalam Kejuaraan Karate Nasional INKAI Sekoci Nasional dan Sewindu SBY Cup Tahun 2011 di Gelanggang Remaja, Jakarta Utara, 25-27 Februari 2011.
Tiga medali emas direbut lewat Kategori Beregu Putra atas nama Andi Sofian Yusuf, Jaya Sukmana dan Chandra. Kemudian Roni Bahrunazari di Kelas Kata Perorangan Putra dan Indah Cahya Ningrum yang bertanding di Kelas Kata Putri Perorangan Usia Dini.
Dua medali peraknya diraih oleh Heni Aulia Setiani yang bertarung di Kelas Kata Under 21 dan Riri di Kelas Kumite Perorangan Putri Usia Dini. Sedangkan satu medali perunggu diraih Beregu Putri Kata (Siti Wardianti Rukmana, Riri dan Heni Aulia Setiani).
Sebelumnya, kontingen Kalsel juga meraih satu emas dan tiga perunggu. Medali emas diraih oleh Desti Ariani di Kelas Under 21 (60 kg). Sedangkan tiga medali peraknya diraih oleh Damayanti Mentari Muslimah di Kelas Kadet Putri -47 kg, Aprizal Adi Chandra di Kelas Pemula Putra Kata dan Kelas Beregu Putri Kata. Dengan demikian, total sudah 4 medali emas, dua perak dan empat perunggu yang diperoleh kontingen Kalsel dalam kejuaraan bergengsi itu. 

INKAI TANAH BUMBU SUKSES GELAR UJIAN KENAIKAN TINGKAT

Pada hari minggu yang lalu (24/07) Pagatan diramaikan dengan kedatangan ratusan karateka INKAI yang berasal dari seluruh penjuru Kabupaten Tanah Bumbu yang ikut serta dalam ujian kenaikan tingkat serta penurunan kyu INKAI. Sebanyak 15 Ranting dan Dojo se Tanah Bumbu sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut. Selain itu, sebanyak 70 anggota majelis sabuk hitam juga ikut berpartisipasi menyukseskan acara tersebut.

Menurut ketua panitia pelaksana Ahmad Zaki, SE, ujian kali ini mengambil tempat di Pagatan karena dalam tahun 2010 yang lalu serta awal 2011 tepatnya bulan januari yang lalu telah juga dilaksanakan ujian di Batulicin dan Satui, sehingga pagatan kali ini mendapat giliran untuk menjadi tuan rumah penyelenggaran ujian yang melibatkan sekitar 200an karateka ini. Alhamdulillah berjalan lancar dan baik, pungkas penyandang DAN II INKAI ini.

Ditemui di tempat terpisah, anggota dewan penasehat INKAI Tanah Bumbu, Fawahisah Mahabatan, SE menuturkan, Ujian kenaikan tingkat kali ini juga bukan sekedar ujian kenaikan tingkat semata, melainkan juga sebagai ajang pencarian bibit – bibit unggul daerah yang akan dilatih dan ditempa untuk menjadi atlet karate yang profesional. Sekarang ini telah kita teliti dan kita dapatkan beberapa karateka potensial yang akan kita terjunkan ke berbagai event pertandingan. Apalagi dalam waktu dekat ini kita INKAI Tanah Bumbu akan mengikuti Kejuaraan Asia Oceania SBY Cup dan Sekoci Nasional di Jakarta. Doakan saja semoga mendapatkan yang terbaik dari yang terdahulu, ujar penyandang DAN II INKAI yang juga salah satu Karyawan PT. Arutmin Indonesia ini.

Ketua Umum INKAI Tanah Bumbu Kapten INF Aries Purwanto Handoyo mengatakan, Ujian pada semester ini merupakan ujian kenaikan tingkat paling efesien dari yang sebelumnya. Saya salut dengan pelaksanaan ujian ini karena paniti pelaksana memakai dua gedung sekaligus dalam melaksanakan ujian, saya salut kepada panitia atas kerja keras mereka semua. Ditambahkan Pemegang DAN I INKAI ini, bahwa setelah ujian ini akan ditindak lanjuti dengan pelaksanaan kegiatan – kegiatan yang bersifat membangun kemajuan INKAI di Kabupaten Tanah Bumbu ke depan seperti rencana pelaksanaan Holiday Camp, Pemusatan Latihan dan masih banyak lagi. Harapan saya INKAI di Tanah Bumbu akan semakin besar dan maju, harap beliau.

Di kesempatan yang sama, SEKUM INKAI Tanah Bumbu Ruspiansyah, A.Ma.Pd mengatakan, ada 192 Karateka INKAI yang dinyatakan lulus ujian dengan rincian 100 orang lulus dari sabuk putih ke sabuk kuning, 57 orang lulus dari sabuk kuning ke hijau, dari hijau ke biru yang lulus 27 orang, dari biru ke coklat kyu 3 2 orang, yang mengikuti ujian coklat penurunan kyu ada 6 orang. Di salam event ini juga disematkan sabuk kehormatan kepada Kepala Sekolah SMAN 1 Simpang Empat dimana atas jasa – jasa beliau DOJO INKAI SMAN 1 Simpang Empat telah berdiri dengan murid perdana sebanyak 60 orang dan telah melakukan latihan perdana pada selasa yang lalu. Penyematan sabuk dilakukan oleh Senpai Hasan Basri, selaku penasehat INKAI Tanah Bumbu yang juga bertindak sebagai wakil ketua tim penguji INKAI.

Sejarah Karate - do


Menurut pengamat sejarah ada beberapa versi sejarah mengenai Karate – do. Menurut sebagian orang, karate adalah salah satu dari seni beladiri yang berasal dari Cina yang kemudian dibawa oleh pelaut-pelaut Cina ke Jepang. Adapula yang menuturkan bahwa Karate – do lahir dari tangan-tangan pendeta-pendeta Shaolin yang diutus oleh maha guru Zen yang berasal dari biara Shaolin. Kalau kita menarik garis merah dari lahirnya Karate – do, kita bisa melihat sebuah sumber sejarah yang menurut pengamat sejarah karate kuat adalah karate mulai dikenal sebagai akibat pengaruh dari agama Budha yang dibawa oleh Daruma Taishi dari India. Kalau kita perhatikan, didalam agama Budha terdapat latihan-latihan jasmani yang mempunyai tujuan untuk menguatkan tubuh manusia atau yang dikenal dengan Yoga. Dengan berlatih yoga seseorang akan dapat melakukan meditasi secara benar dan tubuhnya menjadi sehat dan kuat.

Menurut sejarah pula, sekitar abad ke – 4 dan abad ke – 6 M, agama Budha memasuki daratan Cina yaitu melalui jalan darat, atau yang sering disebut dengan Jalan Sutra. Daruma Taishi sebagai pembawa ajaran Budha di daratan Cina tinggal di sebuah Biara Shaolin. Menurut catatan sejarah biara ini terkenal sebagai pusat beladiri di dataran Cina hingga sekarang.

Kalau kita lihat latar belakang diatas, pada intinya tidak ada catatan yang tertulis yang otentik mengenai bagaimana seni perkasa khas Okinawa kuno ini lahir. Tetapi menurut cerita yang ada pada abad ke – 16 pemerintah Cina menduduki kepulauan Okinawa, dari sinilah terjadi percampuran beladiri Cina dengan bela diri setempat yang disebut dengan Okinawa – te.

Okinawa – te, atau dengan istilah lain yang disebut dengan Tote sebenarnya merupakan suatu seni bela diri yang telah mengalami perkembangan selama berabad-abad lamamya. Menurut Masatoshi Nakayama dalam bukunya yang berjudul “Best Karate” dan diterjemahkan dalam berbagai bahasa termasuk bahasa Indonesia, terjadinya percampuran seni beladiri khas Cina dengan seni perkasa khas Okinawa dibawa oleh hubungan dagang antara Dinasti Ming di Cina dan kepulauan Okinawa. Menurut Nakayama, terjadinya percampuran ini terkait dengan cerita kuno (legenda) dimana kepulauan Okinawa dipersatukan oleh Raja Shohashi dari Chuzan pada tahun 1429. Dan  kemudian pada masa kekuasaan raja Shoshin, suatu peraturan telah dikeluarkan untuk melarang latihan – latihan seni perkasa. Selain itu setelah kekuasaan Raja Shoshin berakhir dan digantikan oleh keluarga Satsuma dari Kagoshima pada tahun 1609 diterapkan sebuah instruksi atau peraturan yang melarang penggunaan senjata tajam. Oleh sebab itu dapatlah dipahami jika Tote kemudian menjadi alat terakhir untuk membela diri. Akan tetapi selanjutnya keluarga Satsuma juga akhirnya melarang keras latihan-latihan Tote, sehingga menyebabkan latihan –latihan tersebut  dilakukan dengan penuh rahasia, sampai-sampai keluarga dari orang yang mempelajari Tote itu sendiri tidak mengetahui bahwa ada diantara Keluarganya yang mempelajari seni perkasa itu.

Di awal – awal abad ke – 20, sifat – sifat kerahasiaan Tote ini mulai lambat laun memudar seiring dengan usaha – usaha yang intensif dan tidak kenal lelah seorang ahli yang bernama Gichin Funakoshi untuk membuat Tote ini terkenal di khalayak umum. Akhirnya, pada tahun 1929, Gichin Funakoshi mengambil langkah yang cukup revolusioner mengubah nama Tote menjadi karate jutsu atau teknik karate. Perubahan nama ini secara otomatis mengubah penampilan baik dari segi maupun cara pelatihannya. Namun perubahan yang cukup revolusioner ini tidak membuat orang serentak mendukung keputusan beliau untuk mengubah nama seni perkasa khas Okinawa ini. Banyak yang mendukung, dan tidak sedikit juga yang menentangnya. Namun melalui usaha – usaha yang keras dan tidak kenal henti, Gichin Funakoshi akhirnya menulis sebuah buku yang berjudul “Karate – do Kyohan”, yang selanjutnya mengubah pandangan skeptis terhadap perkembangan karate – do yang hingga kini namanya tetap harum di seluruh penjuru dunia.

Karate – do mulai dikenal luas di Jepang. Banyak orang yang sangat meminati seni perkasa ini. Mulai dari siswa – siswa sekolah dasar hingga sekolah menengah umum, mahasiswa, dokter, pejudo, kendo – ka, dan masih banyak lagi. Hingga pada akhirnya tersebar di seluruh penjuru Jepang dengan berdirinya unit – unit karate di seluruh sekolah dan universitas. Kepopuleran karate di kalangan cerdik pandai semakin bersinar setelah kedatangan Mabuni dan Miyagi, yang merupakan guru – guru besar karate dari Okinawa yang tiba di Osaka untuk melatih karate – do. Ini sangat menguntungkan karate – do sebagai bukan hanya seni perkasa semata, tetapi juga sebuah seni perkasa ilmiah.

Pada saat Perang Dunia ke – 2, perkembangan karate – do mengalami kemunduran dan nyaris mengalami perkembangan yang jalan di tempat. Tetapi setelah perang berakhir, perkembangan karate – do mulai memasuki periode keemasan yang menandakan karate mulai dikenal bukan hanya di Jepang saja melainkan di seluruh dunia. Pola pelatihan disusun sistemik dan dibagi menjadi 3 bagian yaitu, KIHON, KATA dan KUMITE mengakibatkan karate dapat diterima di masyarakat luas. Pada tahun 1950an, seni – seni perkasa termasuk karate – do mulai diperkenalkan oleh para ahli – ahlinya di depan tentara Sekutu yang ditempatkan di Jepang. Mereka menjadi terkesima dengan kehebatan seni perkasa ini. Suatu seni yang belum pernah mereka lihat sebelumnya. Pada tahun 1952 Komando Strategis Udara Angkatan Udara Amerika Serikat mengirim anggotanya ke Jepang untuk berlatih karate selama beberapa bulan. Sejak itu, karate menjadi dikenal di dunia sebagai salah satu seni perkasa yang disenangi oleh khalayak umum hingga kini.

INKAI TANAH BUMBU SIAP MENYONGSONG ERA BARU

INKAI Kabupaten Tanah Bumbu kini siap menyongsong era baru. Betapa tidak, setelah sekian lama berkembang dan mencatat sederet prestasi, INKAI Kabupaten Tanah Bumbu bersiap - siap untuk mengembangkan sayap dan memulai dengan membangun sejumlah proyek - proyek ranting dan dojo - dojo baru. Wakil Sekretaris Umum INKAI Kabupaten Tanah Bumbu Ahmad Zaki, SE mengatakan bahwa telah berdiri sejumlah dojo - dojo baru untuk menunjukkan bahwa INKAI tidak pernah main - main dalam mengembangkan dojo. Di Kecamatan Simpang Empat baru saja berdiri Ranting baru di SMAN 1 Simpang Empat...mohon doanya, pungkas pemnyandang DAN 2 INKAI ini.

Di kesempatan yang berbeda, salah satu senior INKAI Kabupaten Tanah Bumbu Senpai Hasan Basri mengatakan, tidak hanya di lingkup kecamatan saja INKAI akan mendirikan dojo, melainkan berusaha untuk masuk ke level2 seperti sekolah - sekolah, instansi pemerintah dan swasta dan lain - lain. Kita juga sedang mempersiapkan atlet - atlet INKAI untuk berlaga di sejumlah event nasional dan event internasional, yang kita sedang fokus adalah mempersiapkan atlet untuk menghadapi SBY Cup Asia - Oceania mendatang dan Kejurnas INKAI, imbuh beliau.

Ketua Umum INKAI Kabupaten Tanah Bumbu, Kapten INF Aris Purwanto Handoyo mengatakan bahwa INKAI Kabupaten Tanah Bumbu kini memiliki sumber daya manusia yang memadai dalam menghadapi era baru ini. Dalam kurun waktu mendatang, kami akan mencoba untuk terus meningkatkan sumber daya manusia  kami sehingga tercipta karateka profesional, tangguh dan rendah hati,, optimis beliau.

PERKEMBANGAN INKAI KABUPATEN TANAH BUMBU

Institut Karate - do Indonesia atau disingkat dengan INKAI adalah salah satu perguruan karate aliran shotokan terbaik di Indonesia. Sejak berdiri pada tanggal 15 April 1971, INKAI hingga kini telah memiliki lebih dari 200.000 orang karateka aktif dan lebih dari 3000 karateka sabuk hitam yang tersebar di seluruh penjuru tanah air, bahkan hingga ke luar negeri. Sepanjang empat dekade perjalanannya INKAI telah banyak menorehkan prestasi baik di tingkat nasional hingga di tingkat dunia. Hingga kini, INKAI telah mampu membuktikan bahwa karate di Indonesia telah sejajar dengan negara lain bahkan mampu menduduki lima besar dalam kemajuan karate dunia secara global.

Khusus di Kabupaten Tanah Bumbu, INKAI telah menunjukkan perkembangan pesat sejak kembali dihidupkannya roda organisasi pada tahun 2006 di bawah kepemimpinan Bapak Drs. H. Dardiansyah, MBA selaku ketua umum INKAI Kabupaten Tanah Bumbu. Hingga kini, INKAI Tanah Bumbu dengan pimpinan Kapten INF Aris Purwanto Handoyo telah memiliki sekitar 15 Dojo dan Ranting yang tersebar di seluruh wilayah Tanah Bumbu. Apalagi di jagad maya seperti Facebook INKAI Tanah Bumbu telah memiliki koneksi penting dalam memajukan karate di Kabupaten yang multi potensi dan multi prospek ini. Adapun ranting - ranting INKAI Tanah Bumbu adalah :
*     Wilayah Batulicin dan Sekitarnya :
1.      INKAI RANTING INDOCEMENT TARJUN
2.      INKAI RANTING BINA WARGA
3.      INKAI RANTING KARTIKA KORAMIL 1004 – 13 / BTL
4.      INKAI RANTING PDAM BERSUJUD KABUPATEN TANAH BUMBU
5.      INKAI RANTING SDN KAMPUNG BARU 10
6.      INKAI RANTING MADRASAH IBTIDAIYAH TANAH BUMBU
7.      INKAI RANTING AVATAR DISHUBKOMINFO KABUPATEN TANAH BUMBU
8.   INKAI RANTING SMAN 1 SIMPANG EMPAT
*     Wilayah Pagatan dan Sekitarnya :
1.      INKAI RANTING BINA SATRIA
2.      INKAI RANTING POLSEK KUSAN HILIR
3.      INKAI RANTING KTM
*     Wilayah Angsana :
1.      INKAI RANTING ANGSANA
*     Wilayah Satui dan Sekitarnya :
1.      INKAI RANTING SDN 6 SUNGAI DANAU
2.      INKAI RANTING SDN 3 SUNGAI DANAU
3.      INKAI RANTING SDN 1 DAN SDN 5 SUNGAI DANAU
4.      INKAI RANTING UPK DISDIK SATUI / DOJO KORAMIL 1004 -17 SATUI
            5.      INKAI RANTING SMPN 1 SATUI 
Dengan karateka aktif lebih dari 1000 orang dan sabuk hitam aktif sekitar 60 orang yang tersebar di seluruh Tanah Bumbu, INKAI Kabupaten Tanah Bumbu siap menjadikan Tanah Bumbu sebagai kiblat prestasi karate dan kiblat perkembangan karate di Kalimantan Selatan.

Sebagai langkah maju INKAI Kabupaten Tanah Bumbu dalam mengembangkan karate, maka blog ini dibuat dan disusun dengan harapan bahwa INKAI Tanah Bumbu mampu memberikan informasi terbaik seputar perkembangan karate baik di level Kabupaten hingga ke level Nasional maupun Internasional. Untuk itu di mohon kritik dan saran membangun demi terwujudnya kemajuan blog ini di masa yang akan datang.