Sejarah berdirinya Institut Karate – do Indonesia ( INKAI ) tidak
terlepas dari sejarah perkembangan karate di Indonesia. Setelah PORKI terpecah
pada tahun 1970an, maka di Indonesia berdirilah beberapa perguruan besar aliran
shotokan yang didirikan oleh “alumni” JKA ( JAPAN KARATE ASSOCIATIONS )seperti
LEMKARI yang didirikan oleh Anton Lesiangi, INKADO yang didirikan oleh Alm.
Baud Adikusumo, dan tentu saja INKAI yang didirikan oleh Sabeth Muchsin.
Kronologis sejarah berdirinya INKAI berawal dari rapat yang
dilaksanakan pada tanggal 15 April 1971 ( yang akhirnya ditetapkan sebagai Hari
Jadi INKAI ), bertempat di rumah Nico A. Lumenta ( sekarang Ketua Dewan Guru
INKAI ) di Jalan Matraman Dalam Jakarta Pusat. Dalam rapat yang berlangsung
mulai jam 09.00 hingga jam 18.00 WIB tersebut dihadiri oleh beberapa karateka
eks PORKI seperti, Sabeth Muchsin, Nico A. Lumenta ( Tuan Rumah ), Abdul
Latief, Sori Tua Hutagalung (alm.), Albert L. Tobing, Wono Sarono, A.S Siregar
( alm.) dan salah satu karateka INKAI yang belakangan diketahui sebagai pembuat
dan menggambar lambang INKAI bernama Harsono Rubio (alm.)
Dalam Rapat tersebut disetujui bahwa sebagai ketua umum INKAI pertama
adalah Letjend G.H. Mantik dan sebagai ketua Dewan Guru INKAI Pertama adalah
Sabeth Muchsin. Dalam rapat tersebut, juga dibahas tentang lambang INKAI yang
digambar oleh Harsono Rubio yang kemudian dikoreksi dan dikritisi oleh tujuh
orang anggota dewan guru INKAI tersebut. Belakangan Harsono Rubio menyatakan
bahwa lambang INKAI memang dibuat dan digambar oleh beliau, tetapi beliau
mengatakan tidak akan mengklaim bahwa beliaulah yang menciptakan lambang INKAI
tersebut, melainkan adalah hasil pembahasan bersama antara anggota rapat yang
hadir dan mengatakan bahwa INKAI adalah milik bersama.
Dalam sejarahnya INKAI telah banyak melalui rintangan dan cobaan, namun
itu tidak membuat INKAI sebagai perguruan karate tidak patah arang, pada
perjalanan sejarahnya INKAI telah banyak mencetak segudang prestasi bahkan
telah mampu melahirkan juara – juara dunia karate. Tanggal 25 Mei 1971,
INKAI resmi berdiri sebagai perguruan anggota FORKI dan oleh PB FORKI, INKAI
ditunjuk mewakili Indonesia mengikuti kejuaraan karate WUKO 1 di Jepang. Dan
Inkai juga merupakan anggota resmi afiliasi
JKA yang bekedudukan di Jepang. Dalam perkembangannya INKAI di Indonesia
mengalami perkembangan yang begitu pesat ini terbukti bahwa di setiap pelosok
tanah air ada Cabang dari perguruan INKAI.
Meski demikian, INKAI sebagai perguruan karate tidak pernah kehilangan
citra dan kebesarannya sebagai perguruan karate yang terbaik di Indonesia. Sesuai
dengan kata – kata orang bijak, bahwa dalam meraih sebuah kesuksesan memang
banyak jalan terjal berliku yang dilalui, tetapi dalam cobaan dan ujian maka
kita dapat mengambil hikmah dan mampu bertahan untuk meraih kesuksesan.
Hingga kini INKAI telah berhasil menjadi salah satu perguruan terbaik
dan terbesar di Indonesia dengan memiliki Pengprov di seluruh provinsi di
Indonesia. Bahkan INKAI kini mengedepankan semboyan BACK TO BASIC, BACK TO DOJO
sebagai penyemangat baru untuk seluruh karateka INKAI di seluruh penjuru Indonesia.
Dan INKAI kini dalam rangka pembinaan atlet karate mulai dari usia dini hingga
junior telah mengembangkan dojo INKAI Prestasi sebagai sarana regenerasi
karateka INKAI yang berkualitas. (dikutip dari berbagai sumber)
mantap - mantap
BalasHapuslanjutkan Bother ....
terimakasih atas komentar singkatnya...mohon petunjuk dan kritiknya...agar ke depan kami tim jurnalis inkai kabupaten tanah bumbu bisa berbuat lebih banyak lagi...sekali lagi terimakasih...
Hapussebagian dojo mulai kehilangan anggota karena para pelatih yang malas melatih dan sering tidak melatih.....moga inkai tetap jaya...
BalasHapustidak melatih bukan berarti karena malas saudara eqi,,tapi karena keadaan,,apalagi karena pekerjaan yg padat,,itu yg harus saudara mengerti,,terimakasih
BalasHapus