MAJULAH INKAI

MAJULAH INKAI
Sekretariat : Jalan Raya Batulicin d/a KORAMIL 1004 - 13 Batulicin Contact Person 081251123141 (Ruspiansyah, A.Ma.Pd) / 081349639971 (Ketua Umum) -- E-mail : inkaitanahbumbu@rocketmail.com

Jumat, 19 Agustus 2011

MAKNA SABUK HITAM


Sabuk hitam, yang dalam bahasa Jepangnya disebut Kuro Obi, adalah dambaan setiap karateka dimanapun dia berada dan di aliran karate manapun di dunia. Banyak yang menyangka bahwa menjadi seorang pemegang sabuk hitam itu adalah sebuah gengsi tersendiri yang bisa dipake dan dipamerkan sesuka hati. Tak sedikit juga yang menyangka bahwa kalo sudah memakai sabuk hitam itu berarti sudah hebat, mampu menghadapi apapun termasuk bisa dites untuk bertarung dan sebagainya.

Bagi yang memahami esensi sebenarnya dalam karate - do, mungkin anggapan sebagian orang itu akan tertepiskan. Betapa tidak, semaki n tinggi tingkat DAN yang kita sandang, maka semaki membuat kita mampu dan terus menerus berlatih serta meresapi makna karate - do itu sendiri.

Karate - do berasal dari 3 suku kata Jepang, "kara" berarti kosong, "te" berarti tangan dan "do" berarti jalan hidup. Bila didefinisikan secara luas karate - do berarti jalan seni beladiri tangan kosong, atau dalam bahasa inggrisnya "the way of empty hand". Apalagi banyak ajaran - ajaran dalam karate yang sejajar dalam pembentukan pribadi dan moral karateka yang termuat dalam sumpah karate atau dojo kun. 

Di kalangan sabuk hitam, terutama yang ada pada INKAI Tanah Bumbu, mengenakan sebuah sabuk hitam merupakan sebuah kesan tersendiri. Ada yang mampu memahami mengapa mereka memegang sabuk hitam dan ada yang tidak. Ada juga ketika mereka memakai sabuk hitam merasa bahwa mereka patut dihormati karena kesenioran mereka di karate. Bagi saya sabuk hitam bukan seperti anggapan beberapa kalangan. Sabuk hitam menandakan bahwa kita semestinya menyadari bahwa konsep "MYO" atau rahasia besar dari karate - do itu akan muncul ketika kita menyandang sabuk hitam, apalagi INKAI adalah perguruan terbaik dan beraffiliasi ke JKA sudah semestinya kita mengerti bahwa semakin tinggi tingkatan DAN sabuk hitam kita semakin menyiratkan bahwa kita harus terus menerus mencari dan mencari rahasia besar itu dengan berlatih dan melatih. Selain itu kita juga sudah seharusnya mampu menjawab segala pertanyaan dan tantangan dari berbagai pihak mengenai karate - do itu sesungguhnya. Menjadi sesosok figur yang diidolakan itu memang tidak bisa kita hindari, tetapi inti dari karate - do dan pertanggungjawaban teknik serta kode moral seorang karateka INKAI harus tetap dipegang dan dipedomani. 

Selain itu, seorang karateka INKAI juga bukan hanya mampu berpukul tangkis dan tendang saja, melainkan secara organisasional mampu mengelola organisasi mereka minimal setingkat ranting atau dojo, apalagi dia seorang sabuk hitam, juga seharusnya mampu menjawab tantangan dan pandangan orang dengan menciptakan prestasi, bukan prestise. Tidak hanya itu, seorang karateka INKAI juga mampu menjaga kode etik perguruan dengan cara menanamkan ke dalam diri mereka dan anak didik mereka loyalitas terhadap perguruan INKAI, serta mampu menciptakan terobosan - terobosan baru yang diharapkan berguna bagi dia, anak didiknya dan organisasi yang dia ikuti dan membesarkannya.

Semoga tulisan ini bermanfaat bagi seluruh karateka INKAI yang ada di seluruh penjuru Tanah Bumbu.
By : Ahmad Zaki, SE ( DAN II INKAI MSH No. 8629 )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Komentar...