Tak melulu meliput berita karate saja, tetapi kita juga bisa meliput berbagai berita seperti jalannya prosesi adat Mappanretasi tahun 2014 yang sudah berlalu beberapa hari yang lalu. Prosesi khidmat itu berlangsung dari pagi hari hingga siang hari menjelang dzuhur.
Awal mulanya, Mappanretasi adalah salah satu budaya lokal dimana pada sejarahnya prosesi sakral ini dilaksanakan dengan tujuan untuk menjauhkan nelayan di pesisir pantai Pagatan dari bencana dan marabahaya serta dijauhkan dari musim paceklik atau tiadanya ikan di laut. Dulu, para sanro (sebutan untuk yang dituakan atau yang melakukan prosesi Mappanretasi) melaksanakan prosesi tersebut pada saat terjadinya musim badai atau musim dimana tangkapan nelayan menjadi minim dan sedikit. Maka untuk menghindari bala atau paceklik laut maka dilaksanakanlah kegiatan sakral tersebut dengan melarung berbagai macam sesaji seperti makanan, minuman atau kepala kerbau dan lainnya. Itupun Mappanretasi pada saat itu dilakukan hanya pada saat terjadinya musim yang tidak menguntungkan para nelayan.
Kini, Mappanretasi berubah seiring dengan perkembangan zaman dan perubahan keyakinan masyarakat lokal. Kini, Mappanretasi adalah kegiatan sakral yang ditujukan untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Yang Maha Kuasa atas hasil laut yang melimpah, dengan harapan di masa yang akan datang hasil tangkapan nelayan semakin berlimpah. Kini Mappanretasi telah menjadi agenda pariwisata nasional dan diiringi dengan Pesta Laut dimana pedagang dari berbagai daerah tumpah ruah dan menjadi salah satu objek wisata yang berlangsung setiap bulan April selama satu bulan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan Komentar...