MAJULAH INKAI

MAJULAH INKAI
Sekretariat : Jalan Raya Batulicin d/a KORAMIL 1004 - 13 Batulicin Contact Person 081251123141 (Ruspiansyah, A.Ma.Pd) / 081349639971 (Ketua Umum) -- E-mail : inkaitanahbumbu@rocketmail.com

Kamis, 15 September 2011

INKAI RANTING SMA 1 SIMPANG EMPAT MENGGELAR KEGIATAN LONGMARCH


Sebanyak 100 karateka INKAI dojo SMAN 1 Simpang Empat pada hari minggu (11/09/2011) ikut berpartisipasi dalam longmarch bersama dengan Pengurus teras INKAI Kabupaten Tanah Bumbu. Longmarch yang dilaksanakan mengambil rute yang cukup panjang mulai dari SMAN 1 Simpang Empat menyusuri jalan Plajau hingga memutari jalan tembus Batu Benawa dekat Ponpes Darul Azhar. Rute yang cukup panjang tersebut menuntut kemampuan fisik yang memadai karena longmarch yang dilaksanakan kali ini adalah bukan longmarch  biasa. Menurut Sekretaris Umum INKAI Kabupaten Tanah Bumbu yang juga turut serta dalam kegiatan tersebut mengatakan bahwa longmarch kali ini adalah untuk meresmikan karateka INKAI SMAN 1 Simpang Empat memakai lambang INKAI di dada mereka. Ini merupakan bentuk dari komitmen INKAI dalam membangun dan memajukan karate serta memberikan kesadaran kepada masyarakat bahwa memakai lambang INKAI bukan hal sembarangan dan melalui proses dalam mengenakan lambang tersebut, pungkas beliau.

Dalam kegiatan tersebut diikuti dan diramaikan oleh sejumlah perwakilan pengurus ranting dan pengurus cabang serta karateka senior INKAI yang lain. Di satu kesempatan, senpai Fawahisah Mahabatan menuturkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memupuk rasa persaudaraan dan loyalitas kepada perguruan INKAI. Kegiatan ini sangat penting dilaksanakan oleh ranting baru berdiri dengan harapan bahwa semangat bushido khas karate dan semangat loyalitas kepada perguruan akan menjadi tolok ukur penting sehingga ke depan mampu membangun jiwa dan semangat karateka baru untuk menjadi atlet yang berkualitas, harap beliau.

Berkaitan dengan menyebarnya fitnah yang menyudutkan salah satu fungsionaris INKAI Tanah Bumbu beberapa pekan terakhir ini, Senpai Fawahisah mengatakan itu adalah pekerjaan orang – orang atau oknum – oknum yang tidak bertanggung jawab dan cenderung ingin memecah belah persaudaraan dan persatuan sesama karateka INKAI maupun di luar INKAI. Saya sangat mengharapkan agar fitnah tersebut jangan ditanggapi serius karena mereka yang memfitnah adalah orang – orang yang tidak menghendaki persatuan dan persaudaraan dalam memajukan karate di Kalsel pada umumnya dan Tanah Bumbu pada khususnya, pungkas beliau.

Sabtu, 03 September 2011

SEJARAH BERDIRINYA INKAI


Sejarah berdirinya Institut Karate – do Indonesia ( INKAI ) tidak terlepas dari sejarah perkembangan karate di Indonesia. Setelah PORKI terpecah pada tahun 1970an, maka di Indonesia berdirilah beberapa perguruan besar aliran shotokan yang didirikan oleh “alumni” JKA ( JAPAN KARATE ASSOCIATIONS )seperti LEMKARI yang didirikan oleh Anton Lesiangi, INKADO yang didirikan oleh Alm. Baud Adikusumo, dan tentu saja INKAI yang didirikan oleh Sabeth Muchsin.

Kronologis sejarah berdirinya INKAI berawal dari rapat yang dilaksanakan pada tanggal 15 April 1971 ( yang akhirnya ditetapkan sebagai Hari Jadi INKAI ), bertempat di rumah Nico A. Lumenta ( sekarang Ketua Dewan Guru INKAI ) di Jalan Matraman Dalam Jakarta Pusat. Dalam rapat yang berlangsung mulai jam 09.00 hingga jam 18.00 WIB tersebut dihadiri oleh beberapa karateka eks PORKI seperti, Sabeth Muchsin, Nico A. Lumenta ( Tuan Rumah ), Abdul Latief, Sori Tua Hutagalung (alm.), Albert L. Tobing, Wono Sarono, A.S Siregar ( alm.) dan salah satu karateka INKAI yang belakangan diketahui sebagai pembuat dan menggambar lambang INKAI bernama Harsono Rubio (alm.)

Dalam Rapat tersebut disetujui bahwa sebagai ketua umum INKAI pertama adalah Letjend G.H. Mantik dan sebagai ketua Dewan Guru INKAI Pertama adalah Sabeth Muchsin. Dalam rapat tersebut, juga dibahas tentang lambang INKAI yang digambar oleh Harsono Rubio yang kemudian dikoreksi dan dikritisi oleh tujuh orang anggota dewan guru INKAI tersebut. Belakangan Harsono Rubio menyatakan bahwa lambang INKAI memang dibuat dan digambar oleh beliau, tetapi beliau mengatakan tidak akan mengklaim bahwa beliaulah yang menciptakan lambang INKAI tersebut, melainkan adalah hasil pembahasan bersama antara anggota rapat yang hadir dan mengatakan bahwa INKAI adalah milik bersama.

Dalam sejarahnya INKAI telah banyak melalui rintangan dan cobaan, namun itu tidak membuat INKAI sebagai perguruan karate tidak patah arang, pada perjalanan sejarahnya INKAI telah banyak mencetak segudang prestasi bahkan telah mampu melahirkan juara – juara dunia karate. Tanggal 25 Mei 1971, INKAI resmi berdiri sebagai perguruan anggota FORKI dan oleh PB FORKI, INKAI ditunjuk mewakili Indonesia mengikuti kejuaraan karate WUKO 1 di Jepang. Dan Inkai juga merupakan anggota resmi  afiliasi JKA yang bekedudukan di Jepang. Dalam perkembangannya INKAI di Indonesia mengalami perkembangan yang begitu pesat ini terbukti bahwa di setiap pelosok tanah air ada Cabang dari perguruan INKAI.

Meski demikian, INKAI sebagai perguruan karate tidak pernah kehilangan citra dan kebesarannya sebagai perguruan karate yang terbaik di Indonesia. Sesuai dengan kata – kata orang bijak, bahwa dalam meraih sebuah kesuksesan memang banyak jalan terjal berliku yang dilalui, tetapi dalam cobaan dan ujian maka kita dapat mengambil hikmah dan mampu bertahan untuk meraih kesuksesan.

Hingga kini INKAI telah berhasil menjadi salah satu perguruan terbaik dan terbesar di Indonesia dengan memiliki Pengprov di seluruh provinsi di Indonesia. Bahkan INKAI kini mengedepankan semboyan BACK TO BASIC, BACK TO DOJO sebagai penyemangat baru untuk seluruh karateka INKAI di seluruh penjuru Indonesia. Dan INKAI kini dalam rangka pembinaan atlet karate mulai dari usia dini hingga junior telah mengembangkan dojo INKAI Prestasi sebagai sarana regenerasi karateka INKAI yang berkualitas. (dikutip dari berbagai sumber)